GOLDENKEPRI.COM | Batam - Terkait dugaan maraknya calo pengurusan izin KKPR dan PBG di Dinas CKTR Batam, salah seorang oknum Kepala Seksi Bidang Bina Kontruksi SZ takut dijumpai wartawan. Adanya informasi dari narasumber bahwa diduga kuat oknum kasi tersebut terlibat dalam pengurusan izin karena selama ini beberapa berkas diajukannya melalui rekan koleganya sekantornya. Berkas yang pernah diajukannya berupa peruntukan bangunan ruko dan hunian, ujar sumber.
Ada salah seorang pengusaha yang ditemui awak media (Rabu 15/10) di salah satu kedai kopi bilangan Nagoya mengakui bahwa pengusaha itu pernah mengurus izin KKPR dan PBG melalui SZ supaya pengurusannya lebih mudah dan tidak rumit. Biaya pengurusannya tidak disebut angkanya dan yang jelas biaya pengurusannya lumayanlah dikeluarkan dari koceknya dan yang pentingan urusannya cepat selesai, ucapnya.
Ketika ditanya kenapa tidak mengurus sendiri, jawabnya, "Kalau mengurus sendiri susah dan dipersulit oknum pejabat Dinas CKTR. Tetapi kalau mengurus melalui orang dinas CKTR pasti urusannya cepat selesai. Supaya tidak merepotkan dalam pengurusannya maka kami kasi diurus oleh SZ karena selama ini beliau sering mengurus izin KKPR dan PBG," ungkapnya.
LSM Alarm Indonesia Ucok (Kamis 16/10) mengatakan, "Waktu dekat ini bersama rekan LSM lainnya bakal melaporkannya ke wali kota, Komisi 1 DPRD Batam dan kejaksaan meminta supaya segera mengusut maraknya dugaan calo pengurusan izin KKPR dan PBG di Dinas CKTR yang selama ini sudah merajalela. Sementara tindakan dari Kadis CKTR terhadap stafnya sampai saat ini belum ada dan seakan ada pembiaran," tegasnya.
"Beberapa kali dijumpai awak media Kadis CKTR Asril di kantornya selalu jawabnya silakan jumpai yang bersangkutan," ucapnya.
Kepala Seksi Bidang Bina Kontruksi SZ melalui ponselnya tidak dijawab dan begitu juga WhatsApp tidak ada tanggapannya. Menurut sumber bahwa oknum kasi tersebut takut ditemui wartawan dan sering menghindar ketika ditemui. (OS)