GOLDENKEPRI.COM | Batam - Proyek drainase yang berlokasi di perumahan Tembesi centre yang bernilai Rp 1.431.854.515, no kontrak 02/000.3.3/kontrak/ PTSDP/ SDA /VIII/2025, tanggal kontrak 20 Agustus s/ 17 Desember 2025 . Kontraktor pelaksana CV Helonia Marsitta Maju dan konsultan pengawas CV Shine Engineering. Baru dimulai pekerjaan sudah terjadi longsor hal itu perlu dipertanyakan kualitas pekerjaannya dan masa baru dikerjakan sudah ada masalah dan bagaimana lagi pekerjaan untuk selanjutnya . Pelaksana kerja proyek patut diragukan mutu pekerjaannya, ujar sumber yang enggan sebut namanya.
Ketua DPD LSM Perintis Dirza mengatakan, kalau dilihat dari pekerjaannya bahwa kontraktor tidak profesional mengerjakannya . Masa baru dimulai pekerjaannya sudah ada yang longsor, berarti hari sebelumnya mereka tidak memikirkan bagaimana dampaknya menghindari longsor apalagi sudah tahu saat ini musim hujan. Begitulah kontraktor yang kurang profesional mengerjakannya dan diminta Dinas binamarga benar-benar mengawasinya walaupun ada konsultan pengawas dan jangan sampai proyek tersebut tidak sesuai spek. Proyek itu harus diawasi sampai selesai dan jangan sampai ada terjadi kongkalikong antara konsultan pengawas dengan kontraktor. Jika dilihat dari foto proyek yang baru dikerjakan sungguh diluar dugaan bahwa kualitas pekerjaan masih diragukan hingga selesai nanti, ungkapnya.
Menurut Konsultan pengawas Saut Simanjuntak sewaktu ditemui dilokasi pekerjaan menjelaskan, terjadinya longsor karena faktor cuaca makanya digebut pembuatan batu miring dengan ketinggiannya antara 3 meter atau 4 meter. Besi yang digunakan berukuran besi 12 mm, lebar paritnya antara 4 meter atau 6 meter . Panjang proyek yang dikerjakan mencapai 100 meter panjangnya. Untuk lebih jelas tanyakan pengawas pihak binamarga, katanya seakan mau mengelak ditanya wartawan.
Sewaktu ditanya kekontraktor pelaksana prihal pekerjaannya justru mengarahkan pembicaraan agar tidak ditanya mendatail prihal proyek tersebut . Anehnya sewaktu awak media meninggalkan lokasi proyek tersebut justru kontraktor menghampiri awak media sambil mencoba menyuap wartawan dan berkata " tolong jangan diberitakan proyek itu", namun awak media menolaknya.
Malam harinya Selasa 16 September 2025 salah seorang suruan kontraktor menghubungi awak media melalui telepon seluler mengajak minta tolong supaya bertemu besok ( Rabu) disalah satu kedai kopi dibilangan Tembesi dengan alasan supaya berkomunikasi dengan baik. Pada saat pertemuan, lagi- lagi oknum kontraktor mencoba menyuap dan berkata " tolonglah kita berkawan dan jangan diberitakan " tetapi tetap ditolak awak media dengan bujukan rayu sang kontraktor.
Kabid Sumber Daya Air Dinas Binamarga, wan Taufik ketika dihubungi melalui telepon seluler belum dijawab. Dan begitu juga Kadis Binamarga Suhar, tidak berhasil dihubungi. (Tim)

.jpg)